RSS

Penghasilan Tambahan dari Menjalankan Hobi


Tak banyak orang yang berani atau mampu mengelola hobinya sebagai penghasilan utama. Namun, bagi Peni Respati dan Gemini Miranti, hobi bisa dijadikan penghasilan. Mereka berani mencoba hal yang sebelumnya masih terasa asing bagi mereka untuk dijadikan penghasilan baru.

Beberapa waktu lalu, Kompas.com bekerja sama dengan Tulip Chocolate, produsen cokelat lokal kenamaan, dan Natural Cooking Club (NCC) menggelar lomba resep hidangan Ramadhan. Dari sekian banyak pengirim resep, terpilihlah 4 orang wanita sebagai pemenangnya. Mereka adalah Peni Respati, Niken Larasati, Endah Kusumaningrum, dan Gemini Miranti. Masing-masing pemenang mendapatkan kesempatan agar resepnya dipraktekkan oleh ketua NCC Fatmah Bahalwan dan tim dari Tulip di rumah mereka. Tentu ini menjadi kesempatan yang langka.

Yang menarik dari para pemenang ini adalah, mereka memiliki kesamaan nasib. Pada awalnya mereka belum menemukan keinginan untuk “bermain-main” di dapur. Namun, setelah ikut milis NCC, mereka berani menentukan pilihan lain untuk mendapatkan penghasilan, yakni lewat kemampuan mereka berkreasi dengan makanan.

Seperti dituturkan Peni Respati kepada Tabloid Nova, ketika baru pindah ke Jakarta, ia bekerja kantoran. Namun, jiwa seni yang telah ia pupuk sejak kecil seakan memanggil, dan Peni pun berusaha mencari bakatnya lewat kursus-kursus. Dari kursus membatik, bahasa Inggris, hingga membuat cake. Pada tahun 2006, ia ikut milis NCC. Dari sinilah semuanya bergulir. Melalui perkumpulan para ibu yang memiliki ketertarikan dalam mengelola bahan makanan, Peni menemukan keasyikan tersendiri. Ia memilih dekorasi cake dengan desain personal sebagai spesialisasinya. Ia menawarkan cake yang sudah dihias sesuai keinginan pemesan.

Saat ini Peni tak hanya memenuhi permintaan kue lewat blog-nya, http://dapurkecilku.blogspot.com, tetapi juga memberikan kursus pembuatan cake. Bahkan, saat ini ia sedang dalam tahap penyelesaian buku tentang kuenya yang ketiga. Saking banyaknya permintaan, akhirnya Peni memutuskan berhenti bekerja dari kantornya dan bekerja penuh untuk usahanya. Cake buatannya ia patok dengan harga Rp 350.000 – Rp 850.000. Sementara untuk kue ulang tahun yang bentuknya penuh detail, ia bisa memasang harga Rp 1,5 – 2 jutaan. “Dibandingkan kerja kantoran, penghasilan saya sekarang jauh lebih besar. Hanya saja, keuntungan yang saya peroleh, saya pakai untuk investasi. Misalnya beli alat dan merampungkan tempat kursus saya di Taman Royal, Tangerang,” tukas Peni.

Lain lagi dengan cerita Gemini Miranti. Meskipun sejak kecil sudah sering memperhatikan ibundanya memasak, namun hingga menikah Gemini belum mau "turun" ke dapur. Ia baru berniat mengikuti kursus memasak setelah membaca ulasan tentang komunitas NCC di harian Kompas. Setelah bergabung dengan milis NCC, ia baru mengetahui bahwa anggota lain pun banyak yang baru mau belajar memasak. “Kalau menurut Ibu Fa (panggilan ibu Fatmah, RED.), ini semacam ‘virus’. Kita yang ikutan di NCC, pasti lama-kelamaan akan suka memasak dan makin pingin belajar,” tutur Gemini.

Dari NCC ini, ia juga belajar untuk berjualan kue kering. Sama seperti Peni, Gemini menjual hasil kreasinya lewat blog. Pada momen-momen tertentu, ia juga kebanjiran pesanan. Pada saat pesanan begitu banyak sehingga tak mampu memenuhinya sendiri, Peni pun meminta rekannya dari NCC untuk membantu memasak. Keuntungan dari hasil penjualan lalu dibagi, tergantung kesepakatan.

“Ibu Gemini itu awalnya tak mau memasak, apalagi membuat kue dan menjualnya. Tetapi setelah mendengar pengalaman teman-teman yang lain, ternyata ia bisa berkembang. Bahkan sekarang ia bisa menjual hasil kue-kuenya. Banyak pengalaman semacam ini dari klub masak kami. Tergantung dari masing-masing pribadinya, apakah mereka mau berusaha sendiri. Kalau mau, pasti bisa. Begitu juga, yang tadinya tidak berani berbisnis, sekarang punya, dan bisa berkembang,” terang Fatmah. Sejak berdiri dari tahun 2005, anggota NCC yang awalnya hanya 4 orang, kini sudah berkembang menjadi lebih dari 6.400 orang.

Klub masak semacam ini bisa sangat membantu Anda menambah penghasilan. Di dalam klub ini, Anda bisa berbagi cerita seputar usaha, atau berbagi resep. Resep-resep karya anggota biasanya dipajang di dalam website, www.ncc-indonesia.com. Fatmah mengatakan bahwa semua resep dari website tersebut boleh diambil, bahkan bila Anda ingin memanfaatkannya untuk bisnis Anda sendiri. Fatmah tidak khawatir resep-resepnya dimanfaatkan orang lain. Jika resepnya bisa membantu menambah penghasilan orang lain, mengapa tidak? Prinsipnya, ilmu tidak boleh dibawa mati.

Peni S. Pramono, Ahli Usaha Kecil Berkat Usaha Kecil



Saat kuliah, Peni S. Pramono bekerja sebagai petugas perpustakaan di sebuah lembaga kursus bahasa Inggris. Kesempatan itu ia gunakan untuk belajar, dengan membaca buku-buku klasik berbahasa Inggris. Beruntungnya lagi, ada guru yang berbaik hati mengajarnya cara menjadi guru bahasa Inggris yang baik.

Setelah menikah dengan Handi Pramono, Peni berhenti bekerja di luar rumah. Tetapi karena tak biasa berdiam diri, ia membuka kursus bahasa Inggris kecil. Ia menamai lembaga kursusnya International Language Training (ILT). Ketika mengelola ILT itulah ia mulai bersentuhan dengan UKM dan berbagai persoalannya. "Saya mulai kenal berbagai pengusaha kecil dan saling bertukar pengalaman. Sejalan dengan itu ILT semakin berkembang. Saya mulai mempekerjakan beberapa karyawan dan pengajar," kenang Penny.

Pentingnya laporan keuangan

Usaha Peni semakin berkembang sampai ia akhirnya membuka kursus lain, seperti komputer dan bahasa Mandarin. Belakangan ia juga mendirikan taman kanak-kanak bernama Kid's Land, dan kursus akuntansi untuk UKM. Alasan membuka kursus terakhir ini karena Peni melihat bahwa banyak usaha kecil sekarang menganggap laporan keuangan sebagai buku catatan belaka. "Jika ingin jadi kuat dan besar, suatu usaha kecil harus memperlakukan laporan keuangannya sebagai buku penuh angka yang bisa diajak bicara, bukan catatan," ujar Peni.

Buku Membuat Laporan Keuangan dengan MYOB 12 untuk Bisnis Manufaktur menjembatani ilmu akademisi dengan ilmu praktisi pengusaha di lapangan. Ternyata banyak juga mahasiswa yang menikmati buku ini. "Soalnya buku yang mereka baca di kampus menggunakan istilah-istilah yang rumit," ujar Peni. Dari pengusaha kecillah Peni mengaku banyak mendapat ilmu, "Ilmu mereka memang tanpa rumus. Tetapi hasil dari pemantauan dan pengalaman bertahun-tahun, membuat mereka dapat menarik kesimpulan dari apa yang disarikan dalam buku teks," jelas Peni.

Menurut ibu beranak dua itu, seorang pengusaha kecil yang sudah sukses kerap tergoda membuka usaha lain. Hal itu sah saja asal dilakukan dengan perhitungan matang. "Kalau kita ingin memiliki usaha baru, sebaiknya usaha lama sudah berjalan baik. Buat usaha lain yang saling melengkapi apa yang saya kerjakan dalam workshop dan seminar, yaitu sebagai pembicara," ujar Peni.

Meski banyak belajar di lapangan, bukan berarti ia tidak belajar mengenai UKM di bangku sekolah. "Ada baiknya mengambil sekolah formal kalau ada waktu. Setelah melakukan usaha selama bertahun-tahun, lakukanlah penyegaran otak dengan belajar," ujarnya. Ia sendiri sudah meraih gelar master dari kampus Prasetya Mulya, Jakarta Selatan, jurusan manajemen bisnis.

Menurut Peni, apa yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk UKM sudah baik, hanya birokrasinya harus dikurangi. "Kredit Usaha Rakyat (UKR) sangat membantu para pengusaha kecil. Dengan adanya tambahan modal kerja, mereka mampu memproduksi lebih, yang kemudian menghasilkan keuntungan yang lebih pula."

UKM dinilai Peni sebagai usaha tahan krisis. Karena kecil, ia mudah bergerak dan berpindah haluan. Usaha besar yang sudah kokoh harus mempertimbangkan sekian ribu karyawan jika hendak mengubah haluan," jelas Peni.

Karena itu Peni ingin membuat masyarakat UKM Indonesia menjadi masyarakat yang berpengetahuan, tidak mudah dibodohi. Ia membuat ilmu ber-UKM mudah dimengerti. "Bayangkan kalau semua ilmu itu dijelaskan dengan rumus, formula, atau definisi. Sungguh membosankan dan tidak banyak orang mampu memanfaatkannya," tutur Peni.

Dalam bukunya, juga ada sebuah contoh bagaimana mendeteksi suatu kebangkrutan. "Kebangkrutan bisa dideteksi dari laporan keuangan, jauh sebelum perusahaan itu bangkrut," tutur Peni. Ia mengakui, untuk membuat sebuah konsep yang gampang diterima memang tidak mudah. Peni merasa masih perlu belajar bagaimana menjadi guru yang baik, agar ilmu yang ia bagi mudah dijelaskan.

Krisis global sekarang ini membuat UKM di Indonesia banyak yang menjadi "penambang" utang, karena kurang modal dan barang yang mereka jual banyak pesaingnya. "Apalagi mereka yang menjual barangnya ke luar negeri," jelas Peni. Untuk mencegah hal itu tidak terus terjadi, Peni menganjurkan para pengusaha UKM untuk memproduksi atau menjual barang yang unik. "Barang unik tidak pernah kehabisan pembeli. Tetapi, jangan terlalu mengandalkan pasar luar negeri, karena mereka pun sedang dilanda krisis. Mau tak mau kita mesti kembali ke pasar lokal, karena di dalam negeri sendiri pangsanya masih besar."

Intinya, "Bagaimana cara kita melihat persaingan itu sebagai tantangan dan dorongan untuk membenahi diri. Bukan menjadi maslaah yang membuat kita semakin runtuh."

Jilbab Lucu Anak


Hari ini ketika berjalan-jalan di seputar pasar ketapean, saya melihat sebuah jilbab lucu yang khusus memang untuk anak kecil. Di samping jilbab lucu dan unik terdapat juga BAJU HAMIL yang lucu dan elegant. Memang di pasar ini, sangat gampang kita temukan baju muslim yang bagus-bagus. Kita bisa dengan bebas memilih baju yang kita sukai.

Di salah satu toko saya juga temukan toko yang melakukan promosi GROSIR BUSANA MUSLIM. Mungkin karena persaingan yang semakin ketat, membuat para pedagang mengeluarkan semua jurus marketing yang telah dipelajarinya. Balik lagi ke jilbab lucu untuk anak, jilbab itu memiliki warna dasar putih dan di bagian depannya terisi warna hijau muda, pokoknya lucu banget deh. Di bagian bawah jilbab itu dihiasi bordir yang bagus banget, motif bunga dan motif batik.

Berbagi Tips dan Triks Gratis


Dapatkan Tips dan triks Gratis untuk menghasilkan Uang Dari Blog. Di
www.uangdariblog.com anda akan menemukan banyak sekali tips yang akan
membatu anda mendapatkan penghasilan pertama dari blog. Semua tips dan
trik itu bisa anda dapatkan dengan gratis tanpa mengeluarkan uang
sepeserpun. Selain dari Di www.uangdariblog.com, anda juga bisa
mendapatkan berbagai trik di www.ayoberbagi.com.